Pentingnya Pendidikan dalam Keluarga



Pentingnya Pendidikan dalam Keluarga
Oleh: Rina Andriyani

Tingkat ekonomi menyebabkan tingginya tingkat kerentangan labil emosi (temprament). Hal ini dapat mengakibatkan munculnya perilaku –perilaku di luar kesadaran/di luar nalar. Seperti halnya yang terjadi dewasa ini, ada orang tua yang tega membuang bahkan membunuh anaknya sendiri hanya karena alasan sepele.
            Padahal sudah jelas didalam agama mengajarkan tentang pendidikan dan cara-cara mendidik anak dalam keluarga. Adapun landasan dasar dari pendidikan dalam keluarga adalah 

yang artinya : Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
            Ali Bin Abu Thalib berkata:
عَلِّمُوْا اَوْلاَدَكُمْ فَإِنَّهُمْ خُلِقُوْا لِزَمَانٍ غَيْرَ زَمَا نِكُمْ.
Yang artinya: “ Ajarlah (didiklah) anak-anakmu, karena mereka diciptakan untuk suatu masa (zaman) yang berlainan dengan masa (zaman) kamu (waktu kamu masih anak-anak) ”.
            Dalam hadist Riwayat Hakim menyebutkan:
حَقَّ الْوَلَدِ عَلَى وَالِدِهِ اَنْ يُحْسِنَ اِسْمُهُ وَ اَدَّبَهُ وَ اَنْ عَلَّمَهُ الْكِتَابَةَ وَ السِّبَاحَةَ وَالرِّمَايَةَ وَ اَنْ لاَيَرْزُقَهُ إِلاَّ طَيِّبًا وَ اَنْ يُزَوِّجَهُ اِذَا اَدْرَكَ (روه الحكيم)
Yang artinya: Hak anak terhadap orang tua adalah : 1) memperoleh nama yang baik, 2). Diajari adab sopan santun (Pendidikan Akhlaqul Karimah), 3). Diajari akan kitab (membaca dan menulis) / Pendidikan Intelektual, 4). Diajarkan berenang dan memanah (pendidikan olahraga), 5). Diberi rejeki yang halal (pemeliharaan), 6). Dinikahkan bila telah dewasa.
Sangat jelas bahwa orangtua mempunyai andil yang sangat besar dalam mendidik, memberikan didikan dan pendidikan untuk anak-anaknya. Dalam konteks ini peran orangtua tidak hanya ibu saja, tetapi seorang ayah pun harus juga berperan sebab ayah merupakan sosok utama dalam keluarga yang harus mampu memberikan contoh dalam membina hubungan dengan dirinya sendiri, keluarganya, orang lain, lingkungan baik itu sosial maupun masyarakat dan paling utama dengan Tuhan, karena apabila seorang ayah dapat membina hubungan dengan Tuhan (dalam hal ini adalah ibadah dan berusaha selalu mendekatkan diri dengan sang pencipta yaitu Allah SWT) maka tentulah segala macam kondisi dan keadaan hidup yang dialami tidak akan membuatnya menjadi lupa diri dan lepas kontrol tetapi justru semakin mendekatkan dan menguatkan imannya. Intinya adalah perlunya pemahaman tentang agama, yang pasti tidak semua orangtua mampu mengajarkan dan merealisasikannya kedalam tindakan yang nyata (memberi contoh) karena banyak diantaranya orang yang memahami tetapi tidak melaksanakan.
Oleh karena itu, marilah kita sebagai orangtua, calon guru atau pun calon orangtua mulai berbenah diri, tidak hanya dapat memahami dan mempelajari tentang pentingnya pendidikan dan mendidik (baik dalam segi islam maupun dalam segi pendidikan) saja tetapi juga merealisasikan ke dalam tindakan yang nyata. Sehingga kekerasan dalam keluarga tidak akan pernah lagi terjadi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SARANA DAN PRASARANA PADA KELEMBAGAAN TPA

LANDASAN DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENDIDIKAN INKLUSI

Makalah PERILAKU AGRESIF